Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyesalkan Ahok
melakukan penggusuran kemarin di kampung Pasar Ikan, Luar Batang, Penjaringan,
Jakarta Utara (11/4). Kepada TVOne Sandiaga menyatakan bahwa seharusnya
penggusuran dilakukan setelah lebaran, sehingga masyarakat tidak bingung dan
panik menghadapi masalah ekonomi.
Sandi lebih jauh menjelaskan bahwa masyarakat Jakarta sebenarnya luar biasa.
Mereka tidak menolak pembangunan yang dilakukan pemerintah. Cuma, pendekatannya
harusnya dilakukan dengan cara dialog tidak dengan main gusur begitu saja.
Sejumlah warga Pasar Ikan Luar Batang, kini masih bertahan di atas
puing-puing bekas bongkaran rumah mereka. Alasannya, warga belum mendapatkan
rumah susun sesuai janji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kami disini saja mas. Belum dapat rusun,” ujar Risma, warga Pasar Ikan Luar
Batang, Penjaringan, Jakarta Utara di lokasi bekas penggusuran kepada wartawan
Sindonews pagi ini (12/4). Risma dan beberapa warga lainnya belum tahu akan
tinggal di mana setelah rumahnya rata dengan tanah. “Belum tahu mau tinggal
dimana, surat-surat juga masih dicari untuk mengurus rusun,” tambahnya.
Bagi Risma tidak masalah jika harus tinggal di rusun. Namun, yang menjadi
pikirannya adalah soal mata pencahariannya. Dia khawatir, tinggal di rusun
tidak bisa berdagang seperti di Luar Batang. “Biasanya kan di sini dagang.
Kalau pindah ke sana apa bisa kami dagang kayak di sini,” keluhnya.
Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni mengritik keras cara
Ahok merelokasi masyarakat pindah ke tempat yang jatuh. “Harusnya di tempat itu
dibangun rumah susunnya. Bukan di Marunda atau Rawa Bebek,”tutur pengusaha
properti ini sambil menunjukkan rancang bangunnya untuk Rusun Luar Batang.
“Ini bukan zaman penjajah, jangan ada penyiksaan ke rakyat kecil. Rakyat
cuma minta waktu dua bulan, gubernur ini gubernur tega,”tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar