Sandi Uno Untuk Jakarta Baru

Sandi Uno Untuk Jakarta Baru
Santun dalam berdemokrasi adalah hal utama #DemokrasiSejuk

Selasa, 31 Mei 2016

Sandiaga Uno Tawarkan Lapangan Kerja untuk Warga Lagoa

Bakal Calon Gubernur dari Partai Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandiaga Salahudin Uno kembali melakukan penyerapan aspirasi warga di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara. Kali ini Uno datang menyapa warga di Kelurahan Lagoa (Kecamatan Koja), Jakarta Utara, Sabtu (28/5).
 
Dari pertemuannya dengan para warga yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga dan pemuda, Sandiaga Uno mendengarkan keluhan dari masyarakat yang kebanyakan mengeluhkan sulitnya untuk mencari pekerjaan bahkan bagi para pemuda sekalipun.

‎Hermawati (39), warga Jalan ‎Lagoa Terusan, Gang 1C, RT03/RW02, Kelurahan Lagoa, mengatakan ‎banyak anak muda di wilayah sekitar tempat tinggalnya yang tidak bekerja alias pengangguran. Kondisi tersebut memaksa para pemuda tersebut untuk mengamen atau menjadi "Pak Ogah" di Jalan akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

"Anak-anak disini‎ banyak yang SD saja tidak lulus dan umur mereka sudah 20-an, karena sulit mencari pekerjaan, akhirnya kebanyakan para pemuda tersebut ada yang mengamen dan bahkan menjadi timer di akses jalan menuju Pelabuhan," ujar Hermawati, Sabtu (28/5) siang.
 
Ia meminta bakal calon pemimpin Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 mendatang bisa membawa perubahan dan solusi bagi para pemuda yang masih menanggur di wilayah Lagoa dan daerah-daerah kumuh lainnya di berbagai penjuru kota di Jakarta.

"Mereka pasti terpaksa mengamen dan memalak, karena mereka juga butuh makan dan membantu ekonomi keluarga, semoga saja ada solusi yang diberikan bagi calon Gubernur yang maju di 2017 mendatang," tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Syarifudin (45), warga RT05/RW02, Kelurahan Lag‎‎oa, meminta pemerintah dalam melakukan penataan untuk tetap memperhatikan faktor psikologis bagi warga yang terdampak program penertiban di wilayah-wilayah padat penduduk.

"Masyarakat tentu mau saja dipindah dan bukannya menolak dipindahkan, tapi mereka juga pasti harus mencari lapangan pekerjaan di tempat baru mereka tinggal, sedangkan yang dilakukan pemerintah selama ini hanya memindahkan orangnya saja tanpa memikirkan kehidupan mereka disana kelak," kata Syarifudin.

Ia berharap siapa pun yang memimpin Jakarta kelak dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 nanti bisa menjadi tokoh yang seimbang dalam mengatasi persoalan di Jakarta terutama di daerah-daerah yang banyak ditemui masyarakat dari golongan menengah ke bawah.

Menanggapi aspirasi dari warga tersebut, Sandiaga Uno, mengaku‎ siap mendengarkan keluhan dan harapan dari warga tersebut dengan sudah mulai merancang konsep program kerja bila dirinya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017.

"Saya membawa dua solusi, pertama ciptakan lapangan pekerjaan ‎dan harga sembako yang lebih stabil, murah dan terjangkau. Kedua pembangunan di Jakarta harus transparan dan merata tidak hanya menguntungkan masyarakat ekonomi atas saja," ujar Sandiaga Uno.

Selama empat kali melaksanakan survei internal dan 110 hari turun langsung menyerap suara warga di tingkat bawah, Uno mengungkapkan masalah perut dan biaya hidup menjadi kekhawatiran masyarakat Jakarta saat ini.

"Kita harus sepakat dan menggandeng seluruh pengusaha baik itu pengusaha besar hingga pengusaha kecil untuk bersatu membangun Jakarta yang lebih baik, apalagi masih banyak permukinan kumuh dan miskin di Jakarta yang harus ditata menjadi lebih baik," tambah Uno.

Mengenai persoalan lapangan pekerjaan untuk anak muda di Jakarta, Uno mengaku akan semakin memberdayakan dan meningkatkan keberadaan ‎Pekerja Lepas Harian (PHL) dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Selain peningkatan perekrutan di dua pekerjaan tersebut, saya juga berencana untuk membuat learning center atau pelatihan di setiap kantor kelurahan untuk membina para anak muda agar memiliki keterampilan sosial," jelasnya.

Peran Suku Dinas Sosial dan Suku Dinas Pendidikan juga disebutkannya harus ditingkatkan agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah atau tidak bisa sekolah karena masalah ekonomi ataupun warga yang menganggur dan justru menjadi pelaku kriminalitas.

"Konsep saya membangun dari bawah, pembangunan sebuah kota harus memiliki pondasi yang kuat dan seimbang, karena Jakarta ini menjadi kota yang heterogen dan kompleks, maka saya akan terus turun menyerap keinginan warga di total 267 Kelurahan yang ada di Jakarta," tandas Sandiaga Uno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar